Rabu, 05 Juli 2023

Media Sosial

 Di media sosial itu

Mereka begitu gembiranya membebaskan prasangka-prasangka

Tanpa pernah mau tahu, apalagi peduli

Efek domino yang segaris dengan dosa jariyah. Yang permintaan maaf pun belum tentu sanggup menghapus semua bekasnya.

Bisakah membicarakan permasalahan seseorang di media sosial?

Media turut menyumbang kesalahan ini.

Padahal semua yang dibicarakan baru sekadar praduga.

Bahkan yang sudah terjadi pun belum tentu demikian kejadiannya, sebab kebenaran adalah subjektivitas. Yang dalam ilmu linguistik termasuk dalam deret penanda kosong. Siapa pun memiliki definisi dan versi kebenaran masing-masing, sesuai kadar ilmu masing-masing. Maka dalam itu, membicarakan orang lain, menuduh orang lain, dalam media sosial, adalah sama dengan mengabaikan hak orang lain. Pembicaraan yang dilakukan secara terus-menerus, tanpa tabayun, akan menutup kebenaran. Tidakkah ini mengerikan? Oh, tentu saja tidak bagi para penguasa media sosial.

Berbahagialah bagi yang kuat memegang prinsip.

 Bahwa segala penyakit memang seringkali berupa yang keluar dari dan masuk ke mulut.